PakPendeta, Kemarin sewaktu membaca bacaan khotbah pada Paska pagi, ada satu pertanyaan yang menggelitik hati saya. Dalam Yohanes 20: 17, Yesus mengatakan kepada Maria Magdalena untuk tidak menyentuh tubuh-Nya, karena Ia belum pergi ke Bapa. Hal itu berarti bahwa setelah 3 hari di alam maut dan kemudian bangkit kembali, Yesus belum sampai ke surga. []
GambarA mother in a wheelchair is surrounded by three young children. They are in a cemetery in front of a tombstone. Kehidupan setelah Kematian Apa yang terjadi kepada kita setelah kita mati? Bapa Surgawi mempersiapkan sebuah rencana bagi keselamatan kita. Sebagai bagian dari rencana ini, Dia mengutus kita dari hadirat-Nya untuk hidup di bumi dan menerima tubuh fana yang berdaging dan bertulang. Pada akhirnya tubuh fana kita akan mati, dan roh kita akan pergi ke dunia roh. Dunia roh adalah sebuah tempat menanti, bekerja, belajar, dan, bagi mereka yang saleh, beristirahat dari persoalan dan kedukaan. Roh kita akan tinggal di sana sampai kita siap bagi kebangkitan kita. Kemudian tubuh fana kita akan sekali lagi dipersatukan dengan roh kita, dan kita akan menerima tingkat kemuliaan yang untuknya telah kita persiapkan diri kita lihat bab 46 dalam buku ini. Banyak orang bertanya-tanya seperti apa dunia roh itu. Tulisan suci dan para nabi zaman akhir telah memberi kita informasi mengenai dunia roh. Penghiburan apa yang Anda terima dari pengetahuan Anda bahwa ada kehidupan setelah kematian? Bagaimana kita dapat menggunakan pemahaman kita tentang dunia roh setelah kehidupan fana untuk menghibur orang lain? Di Manakah Dunia Roh Setelah Kehidupan Fana Itu? Para nabi zaman akhir telah mengatakan bahwa roh dari mereka yang telah meninggal dunia berada tidak jauh dari kita. Presiden Ezra Taft Benson berkata “Kadang-kadang tabir antara kehidupan ini dan kehidupan setelah ini menjadi begitu tipis. Orang-orang terkasih kita yang telah meninggal tidak berada jauh dari kita” dalam Conference Report, April 1971, 18; atau Ensign, Juni 1971, 33. Presiden Brigham Young mengajarkan bahwa dunia roh setelah kehidupan fana ada di bumi, di sekitar kita lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Brigham Young [1997], 323. Bagaimana Sifat Roh Kita? Makhluk roh memiliki bentuk tubuh yang sama seperti makhluk fana kecuali bahwa tubuh roh bentuknya sempurna lihat Eter 316. Roh-roh membawa bersama mereka dari bumi sikap pengabdian atau antagonisme mereka terhadap hal-hal kebenaran lihat Alma 3434. Mereka memiliki selera dan hasrat yang sama dengan yang mereka miliki sewaktu mereka tinggal di bumi. Semua roh berada dalam bentuk dewasa. Mereka sudah dewasa sebelum keberadaan fana mereka, dan mereka dalam bentuk dewasa setelah kematian, bahkan jika mereka meninggal sebagai bayi atau anak-anak lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Joseph F. Smith [1998], 134. Mengapa penting untuk mengetahui bahwa roh kita akan memiliki sikap yang sama di dunia roh sebagaimana yang mereka miliki sekarang? Bagaimana Keadaan di Dunia Roh Setelah Kehidupan Fana? Nabi Alma dalam Kitab Mormon mengajarkan dua perbedaan atau keadaan di dunia roh “Roh orang-orang yang benar diterima di dalam keadaan bahagia, yang disebut firdaus, suatu keadaan yang tenang, suatu keadaan yang damai, di mana mereka akan beristirahat dari segala kesulitan mereka dan dari segala persoalan dan kedukaan. Dan kemudian akan terjadi, bahwa roh orang-orang jahat, ya, yaitu yang berdosa—karena lihatlah, mereka tidak mempunyai tempat ataupun bagian apa pun daripada Roh Tuhan; karena lihatlah, mereka memilih perbuatan jahat daripada perbuatan baik. Karena itu, roh iblis telah memasuki diri mereka dan menduduki rumah mereka—dan semua ini akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan terdapat tangisan dan ratapan dan kertakan gigi dan ini karena kedurhakaan mereka sendiri, karena dituntun sebagai tawanan oleh kehendak iblis. Maka inilah keadaan daripada jiwa orang-orang yang jahat. Ya, di dalam kegelapan dan keadaan mengerikan sedang menantikan dengan penuh ketakutan akan menyalanya rasa berang murka Allah ke atas mereka. Jadi mereka tetap tinggal di dalam keadaan ini, demikian juga orang yang benar di firdaus sampai waktu kebangkitan mereka” Alma 4012–14. Roh-roh digolongkan menurut kemurnian hidup mereka dan kepatuhan mereka terhadap kehendak Tuhan ketika berada di bumi. Mereka yang saleh dan yang jahat dipisahkan lihat 1 Nefi 1528–30, namun roh-roh dapat maju sewaktu mereka mempelajari asas-asas Injil dan hidup sesuai dengannya. Roh-roh di firdaus dapat mengajar roh-roh di dalam penjara lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati . Firdaus Menurut Nabi Alma, roh orang-orang yang saleh beristirahat dari persoalan dan kedukaan dunia. Meskipun demikian, mereka sibuk dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Presiden Joseph F. Smith melihat dalam sebuah penglihatan bahwa segera setelah Yesus Kristus disalibkan, Dia mengunjungi orang-orang yang saleh di dunia roh. Dia menunjuk para utusan, memberi mereka kuasa dan wewenang, serta mewenangkan mereka untuk “membawa terang Injil kepada mereka yang berada dalam kegelapan, yaitu kepada semua roh manusia” Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati 130. Gereja diorganisasi di dunia roh, dan para pemegang imamat melanjutkan tanggung jawab mereka di sana lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati 130. Presiden Wilford Woodruff mengajarkan “Imamat yang sama terdapat di sisi lain tabir .… Setiap Rasul, setiap Tujuh Puluh, setiap Penatua, dan seterusnya, yang telah meninggal dalam iman segera setelah dia berlanjut ke sisi lain tabir, masuk ke dalam pekerjaan pelayanan” Deseret News, 25 Januari 1882, 818. Hubungan keluarga juga penting. Presiden Jedediah M. Grant, penasihat bagi Brigham Young, melihat dunia roh dan menguraikan kepada Heber C. Kimball organisasi yang ada di sana “Dia mengatakan bahwa orang-orang yang dia lihat di sana diorganisasi dalam kapasitas keluarga .… Dia mengatakan, Ketika saya melihat pada keluarga-keluarga itu, ada yang kurang dalam beberapa keluarga, … karena saya melihat keluarga-keluarga yang tidak diizinkan datang dan tinggal bersama-sama, karena mereka telah tidak menghormati pemanggilan mereka di sini’” Deseret News, 10 Desember 1856, 316–317. Penjara Roh Rasul Petrus merujuk pada dunia roh sebagai penjara, yang demikian adanya bagi sebagian orang lihat 1 Petrus 318–20. Di dalam penjara roh terdapat roh mereka yang belum menerima Injil Yesus Kristus. Roh-roh ini memiliki hak pilihan dan dapat dibujuk baik oleh yang baik maupun yang jahat. Jika mereka menerima Injil dan tata cara-tata cara dilaksanakan bagi mereka di bait suci, mereka dapat meninggalkan penjara roh dan tinggal di firdaus. Di dalam penjara roh juga terdapat mereka yang menolak Injil setelah itu dikhotbahkan kepada mereka baik di bumi maupun di penjara roh. Roh-roh ini menderita dalam suatu keadaan yang dikenal sebagai neraka. Mereka telah menjauhkan diri mereka sendiri dari belas kasihan Yesus Kristus, yang berfirman, “Karena lihatlah, Aku, Allah telah menderita segala hal ini untuk semua orang, supaya mereka tidak perlu menderita jika mereka mau bertobat; Tetapi jika mereka tidak mau bertobat, mereka harus menderita bahkan seperti Aku; Penderitaan itu menyebabkan Aku sendiri, yaitu Allah, yang paling Besar daripada segala-galanya, bergemetar karena rasa sakit, dan berdarah di setiap pori kulit dan menderita baik jasmani mapun rohani” A&P 1916–18. Setelah menderita bagi dosa-dosa mereka, mereka akan diizinkan, melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus, untuk mewarisi tingkat kemuliaan yang paling rendah, yaitu kerajaan Telestial. Bagaimana keadaan di dunia roh serupa dengan keadaan dalam kehidupan ini? Tulisan Suci Tambahan 1 Petrus 46 Injil dikhotbahkan kepada mereka yang telah meninggal Musa 737–39 penjara roh dipersiapkan bagi mereka yang jahat A&P 76 wahyu mengenai tiga kerajaan kemuliaan Lukas 1619–31 nasib pengemis dan orang kaya di dunia roh
SetelahkebangkitanNya, selama 40 hari Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri kepada para murid, kemudian baru naik ke Surga. Tuhan yang bangkit adalah Tuhan yang mahakuasa, bisa saja setelah bangkit langsung naik ke Surga, tidak usah menunggu 40 hari. Para prajurit Roma sudah memastikan bahwa Yesus sudah mati ketika hendak meremukkan kaki
Lori Official Writer Kenaikan Yesus dirayakan 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Momen kenaikan ini menjadi kisah perjalanan terakhir Yesus di dunia sejak kedatangan-Nya. "Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." Lukas 24 50-53 "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Kisah Para Rasul 1 9-11 Setelah kebangkitan, Yesus menghabiskan waktu selama 40 hari untuk mengajar murid-murid-Nya tentang ihwal kerajaan Allah Kisah Para Rasul 1 3 dan kemudian dia terangkat’ ke surga Kisah 1 2, 11. Sejak itu, pesan salib dan kubur Yesus menjadi Injil yang diproklamirkan oleh para pengikut-Nya sepanjang sejarah baca 1 Korintus 15 1-4. Baca Juga 4 Alasan Kenapa Kenaikan Yesus ke Surga Penting Bagi Orang Percaya Untuk lebih memahami pesan penting apa yang tertanam dalam peristiwa kenaikan Yesus, 6 hal ini mungkin bisa menjelaskannya 1. Yesus melanjutkan pekerjaan-Nya di surga Dalam Kisah Para Rasul 1 1-2 dituliskan, “Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.” Ayat ini menjelaskan bahwa kenaikan Yesus bukanlah akhir dari pekerjaan-Nya. Tapi hal itu justru adalah babak baru dari perjalanan pekerjaan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Slamat. Itulah buku kedua Lukas dimana dia menulis soal Kisah Kebangkitan Yesus dimana kemudian Dia akan bekerja dari surga, melalui umat-Nya dengan kuasa Roh Kudus untuk menggenapi kehendak-Nya di bumi. 2. Tuhan Yesus yang sudah diutus mengirimkan seorang penolong yaitu Roh Kudus kepada umat-Nya Setelah kebangkitan-Nya Yesus berkata kepada para pengikut-Nya, “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lukas 24 49 Dalam khotbahnya di hari pentakosta, Petrus menjelaskan, “Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.” Kisah 2 33. Yesus telah memenuhi janji janji-Nya dengan mencurhakna Roh Kudus ke atas semua manusia. Tuhan yang terangkat ke surga mengirimkan Roh-Nya untuk hadir bersama umat-Nya Yohanes 14 16, untuk memberikan mereka kemampuan mengerjakan misi ke seluruh pejuru dunia Kisah 1 8; 4 31 dan mengubah orang percaya untuk menjalani kehidupan baru yang mencerminkan teladan raja mereka Roma 8 9-11; 2 Korintus 3 18. 3. Kenaikan Yesus adalah penobatan diri-Nya sebagai Raja surgawi Kenaikan Yesus merupakan peristiwa penting dimana Dia akhirnya mengenakan mahkota raja atas dunia. Menurut pengakuan Iman Rasuli dikatakan, “Dia naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa.” Yesus dibawa ke surga dana wan pun menutup-Nya dari pandangan para pengikut-Nya. Sementara Stefanus bersaksi bahwa dirinya melihat bahwa seorang Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Kisah 7 56. Ayat-ayat inilah yang membuktikan bahwa kenaikan Yesus menjadi bukti penggenapan nubuatan penting dalam Daniel 7 13-14. baca juga Wahyu 3 21; Wahyu 5 6-13; Mazmur 110 1; Kisah 2 34-35; 1 Korintus 15 25; Ibrani 1 13. 4. Kenaikan Yesus sebagai peristiwa dimana Dia kembali lagi kepada Bapa-Nya Sebelum dan sesudah kematian dan kebangkitan, Yesus menyatakan bahwa Dia diutus oleh Bapa-Nya dan harus kembali kepada Bapa-Nya. “Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa." Yohanes 16 28 Baca Juga FaktaAlkitab Terbongkar! Rupanya Lokasi Ini Jadi Tempat Yesus Naik Ke Surga 5. Kenaikan Yesus adalah peristiwa dimana Dia telah diangkat sebagai mediator dan imam surgawi orang percaya Yesus adalah perantara yang unik antara Allah Bapa dan manusia 1 Timotius 2 5. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi tebusan atas pengampunan, pembenaran dan rekonsiliasi kita dengan Allah Roma 4 25; Roma 5 1; 2 Korintus 5 18-21. Perhatikan juga bahwa Tuhan Yesus yang agung sekarang ada di surga untuk bersekutu dengan umat-Nya sebagai imam dan pembela agung nan sejati kita Roma 8 34; Ibrani 1 3; Ibrani 7 25; Ibrani 8 1; 1 Yohanes 2 1. Selama pelayanannya di bumi, pekerjaan Yesus amat sangat terbatas secara geografis, dia tidak mengajar di Ethiopia saat pengembuhan di China. Tapi sekarang Dia bekerja di mana-mana dan bisa mendengar dan menanggapi doa-doa kita, tak peduli dengan waktu dan tempat. Dia bersimpati dengan perjuangan dan janji kita untuk melakukan apapun yang kita minta dalam nama-Nya Yohanes 14 13-14; Ibrani 4 15-16. 6. Tuhan Yesus yang naik ke surga akan kembali sebagai Raja dan Hakim Dalam Kisah 1 11, dua malaikat menjelaskan kepada murid-murid, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Pada masa pemerintahan surgawi Yesus suatu saat nanti akan kembali lagi ke bumi Wahyu 11 15; 19 10-16; 22 3. Inilah hal yang kita minta saat kita berdoa, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga” Matius 6 10. Kelak, saat Dia kembali Yesus akan menjadi hakim yang adil, yang membenarkan orang-orang yang tertindas dan mengadili musuh-musuh-Nya. Baca Juga Yesus Bangkit! Ini 25 Ayat Alkitab dan Doa untuk Merayakan Kebangkitan-Nya! Pesan penting yang perlu kita renungkan dari kebaikan Yesus Meskipun sering diabaikan, kenaikan Yesus justru menjadi bagian penting dari misi Yesus di dunia sekaligus sebagai penanda penobatan-Nya sebagai Raja Surgawi. Yesus telah menyelesaikan misi Bapa-Nya dan sekarang Dia memerintah dengan segala wewenang dan berdoa dengan penuh simpati sebagai mediator dan imam besar kita. Berikut 4 rangkuman penting soal kebaikan Yesus bagi kehidupan orang percaya 1. Yesus saat ini memerintah sebagai Raja dan terus bekerja dan terlibat atas segala persoalan di dunia ini dan juga kehidupan kita. 2. Yesus berpesan supaya kita hidup dengan berani, percaya diri dan memiliki pemikiran strategis sebagai pelayan Kerajaan Surgawi. Ketahuilah bahwa pekerjaanmu di dalam Yesus tidak sia-sia 1 Korintus 15 58. 3. Sebagai orang-orang yang akan menghadapi penderitaan, ingatlah bahwa kita memandang salib Yesus. Karena sebelum kita menderita, Dia sudah terlebih dahulu menderita sengsara yang besar. Karena itulah dia bisa menjadi mediator yang paling berbelas kasihan dan bersimpatik. 4. Akhirnya, tetaplah berpegang teguh dalam pengharapan. Tuhan yang terangkat ke surga akan kembali sebagai hakim dan raja. Dia akan menghapuskan ketidakadilan, mengakhiri penderitaan, dan menghancurkan kematian. Dia juga akan mendirikan kerajaan kebenaran yang dipimpin oleh kasih-Nya. Apakah Anda ingin mengambil bagian untuk memuridkan generasi yang mengasihi Tuhan, berani membagikan kabar baik dan memuridkan? Mari menjadi bagian dari pelayanan kami. Tentang Pelayanan Kami Selengkapnya Sumber Halaman 1
Setelahmembaca firman Tuhan, akhirnya aku memahami bahwa ada dua makna di balik penampakan Tuhan Yesus kepada manusia selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Yang pertama adalah bahwa Dia datang untuk menyampaikan kepada manusia bahwa Tuhan telah mengakhiri Zaman Hukum Taurat, dan bahwa Dia telah memulai Zaman Kasih Karunia dan akan menuntun
3 Peristiwa Mendebarkan Setelah KematianPertama Alam KuburKedua Hisab Perhitungan AmalKetiga Mizan Penimbangan Amal Materi Khutbah Jumat Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian Oleh Ust. Abdul Halim Tri Hantoro, * Link download PDF materi khutbah Jumat ada di akhir tulisan إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد Segala puji bagi Allah Ta’ala, Dzat yang Maha Mulia dengan segala kesempurnaan sifat-Nya. Hanya kepada-Nya kita mengabdikan diri, dan hanya kepada-Nya kita memohon rahmat. Allah berfirman, وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul Muhammad, agar kamu diberi rahmat.” QS. Āli ’Imrān 132 Shalawat dan salam semoga tercurah untuk baginda Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. kepada para istri beliau, para sahabat dan segenap umatnya yang berpegang teguh kepada Islam sampai akhir zaman. Mari kita semua berusaha untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’ala di mana saja berada, mengiringi setiap kelalaian dan perbuatan dosa dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapusnya. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Sebagai orang beriman, bagaimanakah seharusnya kita memandang kehidupan yang di jalani di dunia ini? Salah satu jawabannya adalah bahwasanya orang beriman memandang kehidupan dunia ini berjalan amat singkat. Sebagaimana dalam sebuah sya’ir dikatakan, الْحَيَاةُ… مَا هِيَ إِلاَّ قِصَّةٌ قَصِيْرَةٌ مِنْ تُرَابٍ عَلَى تُرَابٍ إِلَى تُرَابٍ، ثُمَّ حِسَابٌ فَثَوَابٌ أَوْ عِقاَبٌ “Kehidupan…tidak ubahnya ibarat cerita pendek, awalnya dari tanah, kemudian hidup di atas tanah, kemudian kembali ke tanah. Lalu ditegakkan hisab maka ia akan diberi pahala ataukah mendapat siksa.” Allah subhanahu wata’ala menjelaskan dalam firman-Nya akan hakikat kehidupan yang singkat ini, وَمَا هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٞ وَلَعِبٞۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” QS. Al-Ankabut 64 Syaikh as-Sa’di menjelaskan ayat di atas dalam tafsirnya, Allah menceritakan tentang keadaan dunia, bahwasanya ia adalah tempat gurauan hati dan permainan badan, karena Allah menjadikannya hanya sebagai hiasan saja dan tempat kesenangan. Ia pun akan sirna dengan cepat dan segera habis sehingga tidaklah orang yang terlalu mencintainya kecuali ia akan menyesal. Taisir Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, 1/635 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga menjelaskan dalam sabdanya ketika menasihati sahabat Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau musafir.” HR. Al-Bukhari Hadits di atas merupakan landasan agar manusia tidak memiliki angan-angan yang panjang di dunia. Orang beriman tidak sepantasnya menganggap dunia ini sebagai tempat tinggalnya yang abadi. Namun, seyogianya ia menganggap hidup di dunia ini amatlah singkat seperti musafir yang sedang menyiapkan bekal bepergian menempuh perjalanan yang sangat panjang. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Kemudian apakah yang menjadikan perjalanan kehidupan di dunia ini amat cepat? Hal itu terjadi karena adanya kematian. Datangnya tiba-tiba tanpa kenal waktu, tempat, dan keadaan. Menimpa siapa pun dari makhluknya; anak kecil, remaja, dewasa, maupun orang yang sudah lanjut usia. Materi Khutbah Jumat Tamhish, Ujian dalam Meraih Jannah Allah subhanahu wata’ala berfirman, كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ … “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati…” QS. Ali Imran 185 Dan firman-Nya قُلۡ إِنَّ ٱلۡمَوۡتَ ٱلَّذِي تَفِرُّونَ مِنۡهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمۡۖ… “Katakanlah Muhammad sesungguhnya kematian yang kalian selalu lari darinya, pasti akan menghampiri dirimu…” QS. Al-Jumu’ah 8 Dan firman-Nya وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ… “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya…” QS. Qaaf 19 Syumaith bin Ajlan berkata “Barang siapa menjadikan maut senantiasa ada di hadapan kedua matanya, dia tidak akan peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya.” Mukhtashar Minhajul Qasidin, 483 Bagi orang yang beriman, bukanlah kematian yang ia takuti, melainkan apa yang akan terjadi setelahnya yang mereka khawatirkan. Sebagaimana hal itu diakui sendiri oleh seorang sahabat Nabi yang mulia yaitu Abdullah bin Rawahah. Ketika itu beliau dipilih untuk memimpin satuan pasukan di samping dua sahabat lainnya, yakni Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib untuk bergerak ke Mu’tah. Ketika rombongan pasukan hendak berangkat, terlebih dulu kaum muslimin berpamitan dengan mereka satu persatu. Ketika mereka menyalami Abdullah bin Rawahah, mereka melihatnya menangis keras. Lalu ditanyakan kepadanya, “Kenapa engkau menangis wahai Ibnu Rawahah?” Ia menjawab, “Aku menangis bukan karena khawatir kehilangan dunia, atau khawatir terhadap kematian. Melainkan yang aku takuti adalah firman Allah وَإِن مِّنكُمۡ إِلَّا وَارِدُهَاۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتۡمٗا مَّقۡضِيّٗا “Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya neraka. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketetapan yang sudah ditetapkan.” QS. Maryam 71 Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Demikian halnya kita semua, jamaah sekalian. Bukan kematian yang kita takuti, sebab kematian adalah sebuah kepastian yang akan kita alami. Namun yang kita takutkan apa yang terjadi setelah kematian. Sehingga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi nasehat akan pentingnya membekali diri untuk menghadapi hari setelah kematian ketika ada seorang sahabat yang bertanya kepada beliau. “Wahai Rasulullah, siapakah orang beriman yang cerdas itu?” Beliau menjawab, أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian.” HR. Ibnu Majah No. 4259 3 Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Ada tiga tempat tinggal setelah kematian yang mendebarkan bagi kita semua. Ya, mendebarkan. Karena itu menentukan selamat atau tidaknya kita. Siapa yang bisa melewatinya dengan baik, maka besar kemungkinan ia berakhir dengan Bahagia. Namun jika ia melewatinya dengan berat maka besar kemungkinan berakhir dengan celaka. Pertama Alam Kubur Alam kubur adalah persinggahan pertama yang pasti akan dilalui manusia setelah kematian. Ia begitu mendebarkan karena kita tidak mengetahui apakah di sana kita termasuk yang mendapatkan nikmat atau siksa. Setiap kali sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu anhu melewati kuburan, beliau menangis dengan keras seraya berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Materi Khutbah Jumat Abu Darda’, Teladan dalam Kebijaksanaan “Alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat.” Utsman kemudian berkata, “Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan daripada kuburan.” HR. At-Tirmidzi. Dihasankan oleh Ibnu Hajar dalam Futuhat Rabbaniyah, 4/192 Hakikat alam kubur adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, salah satunya berikut ini, وَحَاقَ بِـَٔالِ فِرۡعَوۡنَ سُوٓءُ ٱلۡعَذَابِ ٤٥ ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا غُدُوّٗا وَعَشِيّٗاۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدۡخِلُوٓاْ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ أَشَدَّ ٱلۡعَذَابِ “Dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. dikatakan kepada Malaikat Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” QS. Ghafir 45-46 Ibnu Katsir menjelaskan, peristiwa di atas terjadi adalah saat di alam kubur. Hakikat alam kubur juga disebutkan dalam banyak hadits, salah satunya berikut ini, إِذَا أُقْعِدَ المُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ أُتِيَ، ثُمَّ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالقَوْلِ الثَّابِتِ} [إبراهيم 27] “Jika seorang mukmin telah didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian didatangi dua malaikat lalu bertanya kepadanya, maka dia akan menjawab dengan mengucapkan, Laa Ilaaha Illallah wa anna Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam’. Itulah yang dimaksud qauluts tsabit ucapan yang teguh dalam firman-Nya, Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan qauluts tsabit’.” QS. Ibrahim 27. HR. Al-Bukhari Sedangkan hakikat adanya siksa dan nikmat surga dapat kita jumpai gambarannya dalam sebuah riwayat bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati sebagian pekuburan di kota Madinah atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diazab di kuburnya. Beliau bersabda, يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى، كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ “Keduanya sedang diazab. Tidaklah keduanya diazab karena dosa besar menurut ahli kubur. Lalu Nabi bersabda Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diazab karena tidak bersuci setelah kencing dan yang satunya selalu melakukan namimah adu domba.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Kedua Hisab Perhitungan Amal Hisab artinya adalah perhitungan. Apakah yang dihitung? Tentunya adalah amal perbuatan hamba. Perhitungan amal perbuatan hamba saat di dunia yang akan terjadi setelah kematian nanti. Hisab akhirat adalah peristiwa mendebarkan karena kita tidak tahu apakah termasuk yang dihisab dengan susah atau mudah. Jika mudah, maka ia akan selamat, wal hamdulillah. Akan tetapi jika susah, maka akan celaka, wal iyyadzu billah. Hakikat hisab amal adalah sebagaimana disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, salah satunya adalah إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَهُمۡ . ثُمَّ إِنَّ عَلَيۡنَا حِسَابَهُم “Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” QS. Al-Ghasyiyah 25-26 Materi Khutbah Jumat Karena Bertobat Jadi Kuat Memikul Derita Berat Hakikat hisab amal juga disebutkan dalam banyak hadits. Salah satunya adalah hadits yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sering berdoa di dalam shalat dengan mengucapkan, اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا “Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.” HR. Hakim dalam Al-Mustadrak Ala Shahihain, 1/255 Di persinggahan setelah kematian ini manusia terbagi menjadi tiga golongan. Pertama, mereka yang lolos dari hisab, Kedua, mereka yang dihisab dengan ringan, Ketiga, mereka yang dihisab dengan berat. Keselamatan bagi golongan pertama dan kedua, dan kecelakaan bagi golongan ketiga. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ “Barang siapa dihisab pasti ia akan diazab.” Ibunda Aisyah protes seraya bertanya, أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا [الانشقاق 8] “Bukankah Allah telah berfirman, Maka ia akan dihisab dengan hisab yang mudah.’” QS. Al-Insyiqaq 8 Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjawab, إِنَّمَا ذَلِكِ العَرْضُ، وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الحِسَابَ يَهْلِكْ “Itu namanya adalah Al-Aradh penampakan amal. Sedangkan barang siapa yang didebat dalam hisabnya berat, maka dialah yang disiksa.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Ketiga Mizan Penimbangan Amal Mizan artinya adalah timbangan. Apakah yang ditimbang? Tentunya adalah amal perbuatan hamba saat di dunia. Yaumul mizan atau hari penimbangan amal yang akan terjadi setelah kematian ini begitu mendebarkan karena kita tidak tahu apakah termasuk yang timbangan amal salehnya lebih berat atau lebih ringan. Jika amal salehnya lebih berat, maka ia akan selamat, wal hamdulillah. Akan tetapi jika dosanya yang lebih berat, maka ia akan celaka, wal iyyadzu billah. Hakikat timbangan amal juga disebutkan dalam banyak ayat al-Quran, di antaranya sebagai berikut, وَنَضَعُ ٱلۡمَوَٰزِينَ ٱلۡقِسۡطَ لِيَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ فَلَا تُظۡلَمُ نَفۡسٞ شَيۡـٔٗاۖ “Dan Kami akan menegakkan mizan timbangan amal pada hari kiamat dengan akurat sehingga tiadalah dirugikan seorang hamba sedikit pun…” QS. Al-Anbiya’ 47 Dan firman-Nya, فَأَمَّا مَن ثَقُلَتۡ مَوَٰزِينُهُۥ. فَهُوَ فِي عِيشَةٖ رَّاضِيَةٖ. وَأَمَّا مَنۡ خَفَّتۡ مَوَٰزِينُهُۥ. فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ. وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا هِيَهۡ. نَارٌ حَامِيَةُۢ. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikan-nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikan-nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apa itu neraka Hawiyah? yaitu api yang sangan panas.” Hakikat timbangan amal juga disebutkan dalam banyak hadits, salah satunya sebagai berikut, كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي المِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيمِ “Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, namun berat pahalanya di mizan, dicintai oleh Allah; Maha suci Allah segala puji bagi-Nya, dan Maha suci Allah yang Maha Agung.” HR. Al-Bukhari dan Muslim Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Demikian materi khutbah Jumat tentang peristiwa mendebarkan setelah kematian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk senantiasa menjadi hamba-Nya yang banyak melakukan amal saleh sebagai persiapan menghadapi hari setelah kematian. Amin أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. KHUTBAH KEDUA أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Download PDF Materi Khutbah Jumat Peristiwa Mendebarkan Setelah Kematian di sini DOWNLOAD PDF Semoga bermanfaat!
Demikianlahfirman Tuhan: "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka" - Kisah Para Rasul 1:9. Yesus yang telah dibangkitkan tetap ada di dunia selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Ia tinggal cukup lama yaitu satu bulan sepuluh hari setelah Dia bangkit.
Naskah khutbah Jumat ini berpesan, seseorang seharusnya menjadikan informasi wafatnya orang lain sebagai nasihat nyata kematian itu suatu saat akan mendatangi kita. Hal yang lebih layak dicemaskan daripada kematian adalah bagaimana kondisi kita saat mati nanti suul khatimah atau husnul khatimah? Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Mengajak kepada Kebaikan tapi Diri Sendiri Tak Melakukan?". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ لِقَائِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ آل عمران ١٠٢ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan. Kaum Muslimin rahimakumullah, Tema khutbah kita pada siang hari ini adalah “Kematian itu Pasti, Bersiaplah!” Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Data menunjukkan bahwa beberapa minggu terakhir, angka kematian akibat Covid-19 begitu tinggi. Setiap hari kita disuguhi berita duka. Bahkan kita dapat melihat sendiri dengan mata kepala kita kerabat, teman, dan tetangga kita satu demi satu berguguran. Hadirin, sudahkah kematian demi kematian yang ada di sekitar kita menjadi nasihat bagi kita? Sudahkah takziah yang kita lakukan menjadi tausiah bagi kita semua? Maut adalah kepastian yang tidak dapat dimajukan atau pun dimundurkan barang sesaat pun. Malaikat maut tidak permisi kepada orang yang sehat. Malaikat maut juga tidak minta izin kepada seorang anak atau pun remaja. Ajal tidak menunggu kita sakit. Ajal juga tidak menanti masa tua kita. Jika telah datang waktunya, siapa pun pasti akan menemui ajalnya. Oleh karena itu, persiapan menuju kematian semestinya kita lakukan dalam setiap tarikan nafas kita. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ آل عمران١٨٥ Maknanya “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kalian. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya” QS Ali Imran 185. Dalam ayat lain, Allah ta’ala berfirman يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ آل عمران ١٠٢ Maknanya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim” QS Ali Imran 102. Allah ta’ala juga berfirman وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ الحجر ٩٩ Maknanya “Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin ajal datang kepadamu” QS al Hijr 99. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Melalui ayat yang pertama, Allah memberitahu kita bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Dalam ayat yang kedua, Allah memerintahkan kita wafat dalam keadaan Muslim. Dan dalam ayat yang ketiga, Allah memerintahkan kita beribadah hingga ajal menjemput. Diriwayatkan dalam Mushannaf Ibni Abi Syaibah bahwa suatu ketika malaikat Izra’il masuk ke ruangan Nabi Sulaiman alaihissalam dalam rupa seorang manusia. Sang malaikat tiba-tiba memandang lekat-lekat salah seorang yang hadir di majelis Nabi Sulaiman. Setelah malaikat Izra’il keluar ruangan, laki-laki itu bertanya kepada Nabi Sulaiman tentang orang yang memandangnya lekat-lekat. Kemudian Nabi Sulaiman memberitahunya bahwa orang itu adalah malaikat Izra’il. Laki-laki tersebut lalu meminta kepada Nabi Sulaiman agar memerintahkan angin membawanya ke negeri India. Beberapa waktu kemudian, malaikat Izra’il kembali mendatangi Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman bertanya kepadanya Kenapa engkau memandang laki-laki itu dengan lekat? Malaikat menjawab Aku heran, kenapa ia berada di ruanganmu pahahal aku diperintahkan oleh Allah mencabut ruhnya di India. Hadirin, di mana pun kita berada, jika sudah tiba ajal, malaikat maut pasti mencabut nyawa kita. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Yang semestinya ditakutkan oleh seorang Muslim bukanlah kematian. Yang seharusnya dikhawatirkan adalah mati dalam keadaan su’ul khatimah. Seseorang yang di masa mudanya ahli ibadah bukan jaminan akhir hayatnya akan husnul khatimah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegaskan إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيْمِ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ Maknanya “Sesungguhnya yang menjadi penentu adalah perbuatan di akhir hayat” HR al-Bukhari. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Janganlah kita menunda-nunda taubat. Saat ini juga kita bertaubat dari semua dosa. Dosa kecil yang dilakukan terus menerus dapat mengantarkan seseorang melakukan dosa besar. Dan dosa besar yang dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan seseorang mati dalam keadaan su’ul khatimah. Na’udzu billahi min dzalik. Diceritakan bahwa seorang ulama salaf yang bernama Imam al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah memiliki seorang murid yang sedang sakit keras. Menjelang kematian sang murid, Imam al Fudhail menjenguknya dan menuntunnya membaca dua kalimat syahadat. Si murid tidak mampu mengucapkannya. Beberapa kali dituntun, si murid tetap tidak mampu mengucapkan dua kalimat syahadat. Bahkan sang murid kemudian mengatakan Saya terbebas dari dua kalimat syahadat. Sang murid pada akhirnya mati dalam keadaan su’ul khatimah, mati kafir. Imam al Fudhail gemetar badannya dan menangis karena takut kepada Allah ta’ala. Beberapa waktu kemudian, Imam al Fudhail bermimpi melihat muridnya sedang diseret dimasukkan ke dalam neraka. Imam al Fudhail bertanya kepadanya Kenapa hal ini bisa terjadi, apa yang telah engkau lakukan? Sang murid menjawab Wahai guruku, aku dulu sering membicarakan kejelekan teman-temanku dan hasud kepada mereka hingga aku sampai ke keadaan seperti ini dan mati kafir. Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Baca naskah khutbah lainnya Khutbah Jumat Batal Berangkat Haji, Jangan Bersedih Hati! Khutbah Jumat Ibadah Haji, antara Kebutuhan dan Keinginan Khutbah Idul Adha Tiga Makna di Balik Ibadah Haji
LilinPraPaskah. PraPaskah Dimulai Dari Rabu Abu. Hari Minggu ini, yaitu hari Minggu sebelum Rabu Abu dalam kalendar liturgi, disebut sebagai Minggu Transfigurasi, yaitu hari di mana Yesus dimuliakan di atas gunung, yang merupakan akhir dari Lingkaran Natal. Setelah itu kita akan memasuki Masa PraPaskah, yaitu periode 40 hari sebelum Paskah
Undangan Misa Arwah 40 Hari from Apa Itu Undangan 40 Hari Meninggal Katolik? Undangan 40 hari meninggal adalah sebuah acara yang digelar 40 hari setelah kematian seseorang. Hal ini sangat penting bagi umat Katolik karena memiliki makna simbolik yang terkait dengan misteri Kebangkitan Yesus. Acara ini dimulai dengan doa, khotbah dan pemujaan yang dipimpin oleh seorang uskup atau ayah imam yang berhak. Setelah pemujaan, para tamu dapat menyampaikan ucapan simpati dan terima kasih bagi keluarga yang telah berduka. Keutamaan Menyelenggarakan Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Keutamaan dari menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik adalah untuk memperingati jiwa yang telah meninggal. Hal ini juga memberikan waktu bagi keluarga yang telah berduka untuk berdamai dengan kehilangan mereka. Acara ini juga penting karena memungkinkan keluarga dan teman-teman yang berduka untuk menghormati dan menghargai jiwa yang telah meninggalkan dunia ini. Selain itu, acara ini juga memberikan waktu bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi kenangan tentang orang yang telah meninggal. Cara Menyelenggarakan Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Untuk menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, Anda harus menentukan tempat untuk acara ini. Tempat ini harus nyaman bagi semua orang yang akan hadir. Selain itu, Anda juga harus mengatur jadwal acara Anda. Anda harus memastikan bahwa semua orang yang akan hadir bisa datang tepat waktu. Selanjutnya, Anda harus membuat undangan 40 hari meninggal Katolik, dan Anda harus mengirimkannya tepat waktu. Anda juga harus mengatur makanan dan minuman yang tersedia untuk tamu acara. Konten Undangan 40 Hari Meninggal Katolik Undangan 40 hari meninggal Katolik harus mencakup beberapa informasi penting. Pertama, undangan harus mencakup nama orang yang telah meninggal. Selanjutnya, undangan harus mencakup tanggal, waktu, tempat, dan tujuan acara. Selain itu, undangan harus mencakup informasi tentang kenangan yang akan dibagikan kepada tamu. Selain itu, undangan harus mencakup informasi tentang pakaian dan makanan yang akan tersedia. Kesimpulan Undangan 40 hari meninggal Katolik adalah sebuah acara yang diadakan 40 hari setelah kematian seseorang. Hal ini penting bagi umat Katolik karena menandakan Kebangkitan Yesus. Acara ini menyediakan waktu bagi keluarga dan teman-teman untuk berkumpul dan berbagi kenangan tentang orang yang telah meninggal. Untuk menyelenggarakan acara ini, Anda harus menentukan tempat, membuat undangan, dan menyediakan makanan dan minuman yang tersedia. Dengan mengikuti petunjuk di atas, Anda dapat dengan mudah menyelenggarakan undangan 40 hari meninggal Katolik. Navigasi pos Contoh Makalah Askep Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak Kobong Ilmu from Soal Essay Bisnis Ritel Kelas XI Pengertian… Acne Patch Atau Pimple Patch Terbaik Untuk Kulit Remaj… from Rangkaian Produk Clean and Clear untuk Jerawat Mengapa Clean…
Mungkinkita semua bingung tentang renungan malam ini, apa hubungannya dengan acara ibadat penghiburan 40 hari mengenang saudara kita. Dalam renungan ini saya ingin menyampakan bahwa hidup manusia itu merupakan satu garis sejarah yang tidak terputuskan. Diawali dengan kelahiran sampai dengan pada saat kematian, suatu hal yang pasti, yang ingin
Lori Official Writer Salah satu sejarah pelayanan Yesus yang paling signifikan adalah 40 hari setelah kebangkitan-Nya dari kematian. Dia melakukan perjalanan dan berbicara ke banyak orang di daerah-daerah yang pernah dilayaniNya. Dan ribuan orang menyaksikan pemulihan di tubuh-Nya. Selama 40 hari Yesus menunjukkan kepada dunia bahwa Ia hidup kembali. Meski hal itu adalah bagian dari mujizat Ilahi, masih banyak pula orang-orang yang memperdebatkan kebenaran itu. Jika Dia sendiri sudah mengetahui hal itu akan terjadi, lalu mengapa Dia harus tinggal selama itu di bumi sebelum terangkat ke surga? 1. Membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari KEMATIAN Satu alasan mengapa Yesus masih tetap tinggal di dunia selama lebih dari satu bulan setelah kebangkitan-Nya adalah untuk mendemonstrasikan kepada para pengikut-Nya bahwa Dia benar-benar hidup. Para pengikut tahu bahwa penguasa Roma telah membunuh Yesus, dan bahkan tubuh-Nya telah diturunkan dari salib dan dibaringkan di dalam kubur. Dan ketika itu terjadi, mereka dipenuhi dengan keputusasaan dan ketakutan; banyak dari mereka yang kemudian bersembunyi. Padahal mereka benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, dan saat mengetahui Yesus sudah mati mereka menjadi hilang harapan. Mereka lupa akan janji Yesus bahwa Dia akan bangkit dari kubur. Dan ketika Yesus menampakkan diri di antara mereka setelah kebangkitan itu, hidup mereka berubah. Mujizat terbesar dalam sejarah dunia baru saja terjadi Yesus Kristus bangkit! Selama 40 hari itu, Ia menampakkan diri kepada sebagian besar murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Ia telah bangkit dari kematian oleh karena kuasa Allah. Lebih dari dua dekade berikutnya, Rasul Paulus menulis bahwa, “..Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya sudah meninggal 1 Korintus 15 6”. 2. Mengingatkan murid-murid tentang misi yang akan mereka kerjakan Yesus telah mengajar murid-murid-Nya selama tiga tahun. Tetapi dimasa yang singkat itu, Yesus harus mengulang kembali pengajaran yang Dia sampaikan itu kepada mereka dan menjelaskan tentang nubuat kebangkitan yang tertulis dalam Perjanjian Lama Lukas 24 27. Dia juga mengajak mereka untuk segera menjalankan misi pekerjaan-Nya. Tetapi sebelum mereka terburu-buru melakukan hal itu, Yesus mengingatkan untuk menunggu tercurahnya kuasa Roh kudus Kisah Para Rasul 1 4. Kehadiran Roh Kudus menjadi penggenapan janji Allah bahwa setelah Yesus terangkat ke surga Dia akan menghadirkan seorang penolong. Mereka harus dipenuhi Roh kudus sebelum memulai pelayanan mereka di seluruh dunia Lukas 3 21. Yesus mengingatkan para murid-murid-Nya untuk pergi melayani, memuridkan kembali, membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus Kisah 2 38; 22 16; Efesus 4 5; Kolose 2 12, dan mengajar mereka melakukan kehendak Allah. Baca Juga Inilah 6 Pesan Penting Kenaikan Yesus Bagi Orang Percaya 3. Mengajarkan tentang pentingnya tiga unsur utama dalam pelayanan para murid Sebelum terangkat ke surga, Yesus mengajarkan para murid tentang tiga unsur penting yang harus mereka terapkan dalam pelayanannya, yaitu pentingnya komunitas dan kepemimpinan 1 Korintus 12 27, akan muncul penulis-penulis Injil yang dipenuhi Roh Kudus untuk menuliskan Perjanjian Baru sebagai pelengkap kitab Perjanjian Lama yang telah ada, serta pentingnya Perjamuan Kudus Lukas 24 1-35. 4. Menyadarkan para murid bahwa Yesus tetap setia meskipun mereka tidak setia Saat masa-masa penderitaan Yesus, banyak murid yang kemudian menyangkali Dia. Mereka semua lari dan takut. Tak seorang pun yang setia menunggui Yesus saat Dia disalibkan, kecuali kaum perempuan. Dan ketika Yesus menampakkan diri-Nya setelah kebangkitan, Dia ingin menyatakan bahwa Dia telah mengampuni mereka. Mereka merasa malu dan takut atas tindakan pengecut mereka, namun Yesus justru mengampuni dosa mereka. Di saat Yesus bertemu Simon Petrus, tidak kebetulan bahwa Yesus juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada dia sebanyak tiga kali Yohanes 21 1-19. Yesus masih tinggal di bumi selama 40 hari untuk mengajar murid-murid-Nya dan mempersiapkan mereka untuk tugas memberitakan tentang Kristus ke seluruh dunia. Selain itu, Yesus juga melakukan banyak hal-hal lainnya selama kesempatan itu. “Masih banyak hal-hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus dituliskan itu.” - Yohanes 21 25 Baca Juga Apa Gunanya Kenaikan Yesus Bagi Kita? Kamu diberkati dengan artikel-artikel kami? Mari dukung kami untuk terus menghasilkan konten-konten terbaik di website ini dengan menjadi mitra Buat kamu yang tergerak untuk bergabung yuk. DAFTAR DI SINI Sumber Berbagai Sumber/ Halaman 1
RenunganKhotbah Penghiburan 4o hari Yeremia 17:7-8 Berharap dan mengandalkan Tuhan Harapan yang membuat kita mampu bersyukur sehingga peristiwa kematian yang mengakibatkan dukacita dan kesedihan, tidak membuat kita kecewa dan meninggalkan Tuhan tapi justru membuat kita makin setia dan mengasihi Tuhan. Belum ada Komentar untuk "RENUNGAN
MhrpU. a72aczbzx7.pages.dev/179a72aczbzx7.pages.dev/213a72aczbzx7.pages.dev/334a72aczbzx7.pages.dev/16a72aczbzx7.pages.dev/399a72aczbzx7.pages.dev/62a72aczbzx7.pages.dev/292a72aczbzx7.pages.dev/273a72aczbzx7.pages.dev/67
khotbah 40 hari setelah kematian